Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Bayesian Media Mix Modeling as a marketing strategy tool

Gambar
In the product marketing process, which we usually call marketing, making decisions such as: determining targets or goals, choosing the use of marketing channels or channels, the length of time for marketing, and the budget or capacity for costs to be incurred are essential things to plan appropriately. Creating a marketing strategy based on intuition alone is not a wise thing to do. But making it only with simple data analysis calculations is just as bad, especially when it involves significant marketing funds or budgets. Often a company's fundamental problem in the marketing process is finding the best way to allocate marketing budgets across various media channels. How should marketing funds be allocated to radio, TV, email marketing, social media like Instagram and Facebook, video ads like YouTube, search engine ads like Google, or even newspapers? One way that is often used is heuristics, which is to determine the most reasonable (according to personal opinion) rule of thumb a

Yuk Reformasi Indonesia Lewat Strategi Ekonomi Pertanian Berkelanjutan: Sustainable Agriculture Economics (SAE)

Gambar
  Kebun Teh Rancabali Bandung (Contoh Pertanian Monokultur) Apakah kalian tau bahwa ada suatu kebijakan peninggalan kolonial Belanda yang terbukti merugikan lingkungan, namun ternyata masih dipergunakan di Indonesia hingga saat ini? Petunjuknya, kebijakan kolonial tersebut adalah peraturan yang dibuat oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor, yaitu khususnya tarum, tembakau, kopi, teh dan tebu. Selain itu sejak abad ke-19, pemerintah Belanda juga merintis perkebunan kayu jati skala besar untuk pembuatan kapal perang dan kapal dagang milik mereka. Graaf Johannes van Den Bosch, pencentus Tanam Paksa era kolonial di Indonesia. Lukisan potret dibuat oleh Raden Saleh. Wikipedia/Rijksmuseum Jadi, kebijakan apakah ini?  Ya, kalian benar, kebijakan ini disebut dengan Cultuurstelsel yang oleh sejarawan Indonesia disebut sebagai Sistem Tanam Paksa. Peninggalan kebijakan ekonomi pad