Cabut Gigi - Part 1


Jadi kira - kira 1 bulan yang lalu tepatnya dibulan Puasa, Mei 2019, aku tiba - tiba mendapatkan wangsit untuk pergi ke dokter gigi. Miris rasanya ngelihat deretan gigi yang berlubang. Sepertinya kalau dibiarkan lebih lama, lubangnya bakalan makin melebar. Jadilah aku pergi ke poli gigi Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. R. A. Habibie yang ada di Jl. Tubagus Ismail Raya No.46, Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.

Menurut referensi temanku yang juga pernah pergi ke poli gigi disana, tindakan disana lumayan murah, dan setelah kucoba buktikan sendiri hasilnya demikian :

Scalling - Pembersihan Karang Gigi Rp 250.000
Tambal Gigi - 4 Gigi Berlubang Rp 450.000
Poli Gigi Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. R.A. Habibie

Aku kurang tau apakah harga tersebut di atas benar - benar termasuk harga yang paling murah diseantero Bandung. Belum ada pengalaman tambal gigi atau scalling di klinik / poli gigi lain, jadi belum ada perbandingan.

Nah..., sewaktu proses scalling dan tambal yang lumayan lama dan menyiksa (capek mangap - mangap terus tuh..) Dokter Gigiku Pak Otoy Hidayat komentar soal gigiku yang kurang rapi (perlu dibehel) juga adanya sisa akar gigi di rahang atas dan polip di dalam gigi yang berlubang. Jadi beliau kasih rujukan untuk melakukan rontgen gigi untuk gigi yang ada polipnya untuk menentukan tindakan, apa perlu dicabut giginya atau bisa hanya dioperasi kecil polipnya saja. Polip itu apa sih? Polip itu semacam daging yang tumbuh, dalam kasusku polipnya tumbuh di dalam gigi yang berlubang.

Setelah melewati 1 kali lebaran hehe.. akhirnya datanglah kesempatan untuk menindak lanjuti rujukan dari dokter. Rujukannya sih ke Pramita Lab, tapi biar lebih irit aku pergi ke RSGM UNPAD di Jl Sekeloa Bandung (arah jalan dipatiukur setelah kampus ITHB belok kiri, lalu lurus terus sampai ketemu Plang RSGM UNPAD disebelah kanan). Setelah ambil nomor antrian dan menunggu kurang lebih 1 jam (karena aku datang jam 1 siang jadi antriannya sudah lumayan panjang), akhirnya dipanggil juga. Pertama - tama kita diharuskan mengisi form pendaftaran dan membayar Rp 25.000 untuk pasien baru, baru setelah itu kalian bisa sampaikan tujuan kedatangan untuk kemudian antri kembali menunggu panggilan dari dokternya. Ketika ditanya tujuan kedatangan jangan tiba - tiba berubah pikiran kayak aku ya teman - teman, tujuan awal "rontgen gigi", berubah jadi cabut gigi dan operasi polip. Karena berfikir pasti biayanya lebih murah disini, aku pengen tindakan untuk polipnya sekalian disini saja.

Oh ya.. RSGM ini milik kampus UNPAD jadi bisa pilih untuk dilayani dokter residen (mahasiswa koas) jadi lebih irit, kalian harus sebut diawal ya misal ingin ditangani residen. Untuk dokter gigi residen ini ada di hari senin-jumat pkl 08.00-16.00, disarankan datang pagi karena mereka ada jam istirahat juga. Cek jadwal dokter disini: rsgm.unpad.ac.id/jadwal-praktik/

Setelah menunggu lagi selama 30 menit, dokter residennya datang juga, "Mba - Mba Mahasiswi" yang masih unyu - unyu, tapi mereka profesional kok guys.. meyakinkan kok. Setelah dicek ternyata menurut Dokter Residenya, polipku (yang ada di gigi geraham bawah) tidak bisa dilakukan tindakan sekarang karena pasti akan ada pendarahan dll karena gigi harus dicabut dulu baru kemudian polipnya dibersihkan, "tanpa rontgen" mereka memastikan gigi harus dicabut dan tidak bisa diselamatkan. Karena keadaan sudah sore dan sudah mau tutup, Dokter Residen hanya bisa melakukan tindakan pembersihan pada sisa akar gigi dibagian rahang atas saja, jadi untungnya gigi geraham bawahku terselamatkan dari pencabutan yang membabi buta *lebay...

"Cerita Cabut Gigi"
Jadi untuk pencabutan sisa akar gigi prosesnya sama persis seperti proses pencabutan gigi biasa.
Pertama - tama kalian akan diberikan suntikan obat bius minimal 2 kali suntikan dibeberapa bagian gusi sekitar gigi. Hal ini diperlukan agar pada saat proses pencabutan gigi kalian tidak akan merasakan sakit, "baal", atau mati rasa. Kalau dirasa dengan 2 suntikan kalian belum merasakan mati rasa maka dokter akan menambahkan dosis suntikannya. Tapi untungnya dengan 2 kali suntikan yang tidak terlalu sakit sudah cukup membuat area gigiku mati rasa, sumpah deh "engga sakit sama sekali", mungkin karena aku kebal, sudah terbiasa dengan rasa sakit hehe..,

Setelah obat biusnya bereaksi, dokter akan memulai proses brutal pencabutan, pencongkelan, perusakan gigi (dengan alat - alat yang aman dan steril tentunya) hehe..., untuk kasusku butuh kurang lebih 1 jam 30 menit untuk membersihkan sisa akar gigi yang sudah terlalu lama dan keras jadi susah dicabut.

Selesai dicabut kalian akan diberikan semacam obat "cairan" penghenti pendarahan yang dituangkan pada kapas dan harus kalian gigit pada bagian yang telah selesai dicabut selama kurang lebih 30 menitan. Ada juga obat antibiotik (Amoxicilin, yang harus diminum sampai habis) dan pain killer (diminum ketika gusi terasa sakit saja) yang diresepkan, jangan kuatir harganya murah hanya sekitar Rp12.000 untuk kedua obat tersebut.

Oh ya, ada syarat - syarat yang harus dijaga ya selama 1-2 hari setelah selesai proses pencabutan;

  1. Kalian tidak boleh minum minuman atau makan makanan yang panas atau dingin,
  2. Tidak boleh menggunakan sisi gigi yang dicabut untuk makan, jadi gunakan sisi lain dari gigi untuk mengunyah makanan,
  3. dan tidak boleh menghisap bekas luka pada gigi.
Untuk Pencabutan Gigi di RSGM UNPAD total biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :
  1. Biaya Pendaftaran Pasien Baru, Rp 25.000
  2. Biaya Cabut Gigi, Rp 200.000 per gigi
  3. Biaya Obat, Rp 12.000

Jadi total biaya yang dikeluarkan Rp 237.0000

Jadi begitu ya teman - teman, kita akan lanjutkan ceritanya untuk Cabut Gigi - Part 2 (gigi berpolip) dipostingan selanjutnya ditunggu ya..





Komentar

Popular Posts

Solve Your Install Packages Problem Error in R Studio

Exploring Japan: My Adventure with the MEXT Research Student Scholarship 2023

Berbagi Pengalaman Tes TOEIC (Test of English for International Communication) ETS