Strategi Marketing Abad 21: Bayesian Media Mix Modeling
Dalam proses pemasaran produk yang biasa kita sebut
dengan marketing, membuat keputusan seperti: penentuan target atau goal,
pemilihan penggunaan channel atau saluran pemasaran, lama waktu pemasaran, dan
budget atau kapasitas biaya yang akan dikeluarkan adalah hal yang penting untuk
direncanakan dengan tepat. Membuat suatu strategi pemasaran yang hanya
berdasarkan intuisi semata bukanlah hal yang bijaksana untuk dilakukan. Namun
membuatnya hanya dengan perhitungan analisis data sederhana juga sama buruknya,
apalagi bila melibatkan dana atau budget marketing yang besar.
Seringkali permasalahan mendasar perusahaan dalam
proses marketing adalah menemukan cara terbaik mengalokasikan anggaran
pemasaran di berbagai saluran media. Bagaimana seharusnya dana marketing
dialokasikan di radio, TV, email marketing, media sosial seperti instagram dan
facebook, video ads seperti youtube, search engine ads seperti google atau
bahkan koran?
Salah satu cara yang seringkali dipergunakan adalah
heuristik, yaitu menentukan aturan praktis yang paling masuk akal (menurut
pendapat pribadi), tentang apa yang mungkin paling tepat untuk bisnis Anda.
Misalnya, dengan hanya menetapkan anggaran pemasaran berdasarkan suatu nilai
persentase dari pendapatan yang diharapkan. Disektor perhotelan praktik ini
masih sering dipergunakan. Ketika menentukan anggaran atau budget pemasaran
maka akan ditentukan besaran persentase tertentu yang akan dialokasikan dari
target pendapatan yang diharapkan. Namun model ini melibatkan dugaan atau asumsi,
sesuatu yang seharusnya dihindari untuk membuat perencanaan yang baik, terlepas
dari ukuran besar kecilnya anggaran pemasaran tersebut.
Solusi dari penentuan strategi pemasaran perusahaan
yang akurat adalah pendekatan atau pemodelan Bayesian dalam praktek Media Mix
Modelling (MMM).
Dalam dunia analisis marketing telah lama dikenal
istilah Media Mix Modeling (MMM). Dikutip dari jurnal berjudul "Bayesian Methods for Media Mix Modeling with
Carryover and Shape Effects" (Jin Et al., 2017), MMM adalah
analisis statistik seperti regresi multivariat pada data penjualan dan
marketing time series untuk memperkirakan dampak dari berbagai taktik pemasaran
(marketing mix) terhadap penjualan dan kemudian meramalkan dampaknya di masa
depan. Perhitungan ini sering digunakan untuk mengoptimalkan campuran berbagai
jenis iklan dan taktik promosi sehubungan dengan pendapatan penjualan atau
keuntungan.
Teknik ini dikembangkan oleh ekonometrik dan pertama
kali diterapkan pada barang-barang kemasan konsumen, karena produsen
barang-barang tersebut memiliki akses ke data yang lebih akurat. Lalu, dengan
peningkatan ketersediaan data (big data), daya komputasi dan teknologi yang
sekarang ini jauh lebih canggih, serta adanya tekanan untuk mengukur dan
mengoptimalkan pengeluaran pemasaran pada akhirnya mendorong ledakan
popularitas penggunaan MMM sebagai alat dari pemasaran.
MMM digunakan pengiklan untuk mengukur efektivitas
iklan dan memberikan gambaran dalam membuat keputusan alokasi anggaran di masa
depan. Namun iklan biasanya memiliki karakteristik tertentu yang sedikit
merepotkan seperti hasil yang akan semakin berkurang karena pengaruh batasan
waktu, dan adanya karakter yang berbeda dari masing-masing saluran pemasaran,
dimana hal ini sulit ditangkap menggunakan regresi linier biasa. Sehingga dalam
perkembangannya pendekatan Bayesian pun dipergunakan dalam teknik MMM untuk
mengatasi permasalahan yang tidak dapat diukur oleh pendekatan biasa.
Statistik Bayesian sebenarnya bukanlah fenomena baru.
Namanya diambil dari nama sang pencetus teorema yaitu Thomas Bayes.
Pendekatan ini pertama kali diterbitkan pada abad ke-18. Sayangnya, pada waktu
itu perkembangan teknologi tidak mendukung implementasi metode Bayesian.
Sehingga pendekatan ini pun diabaikan. Baru pada tahun 2017 lalu, pendekatan
statistik ini mulai ramai dibicarakan kembali setelah dipromosikan
penggunaannya oleh Google.
Apa yang membuat ahli statistik tidak menyukai metode
Bayesian kala itu adalah jumlah perhitungan yang perlu mereka selesaikan, yang
membuat interpretasi frequentist menjadi pilihan yang
jauh lebih praktis.
Sekarang ini, kekuatan komputasi komputer
dikombinasikan dengan algoritma yang kuat, seperti rantai Markov Monte Carlo, sehingga
memungkinkannya pemanfaatan potensi dari ide Thomas Bayes.
Rumus Pemodelan Bayesian adalah sebagai berikut:
P (A | B) = { P (B | A) . P (A) } / P (B)
Dimana, P (A | B) adalah peluang
terjadinya A mengingat bahwa B telah terjadi begitu pula sebaliknya untuk P (B | A), sedangkan untuk P (A) dan P (B) adalah peluang
terjadinya A dan peluang terjadinya B.
Secara sederhana, kita dapat memahami Bayesian MMM
sebagai pemodelan regresi yang diterapkan pada data bisnis. Tujuannya adalah
untuk memperkirakan dampak kegiatan pemasaran dan faktor lain yang mungkin
mempengaruhinya, seperti jumlah pelanggan baru dalam kurun waktu tertentu.
Contohnya, dalam Bayesian MMM untuk dapat
memperkirakan dampak suatu kegiatan pemasaran dapat dipergunakan dua jenis
variabel prediktor utama yaitu:
- Tingkat
pengeluaran untuk setiap saluran media dari waktu ke waktu.
- Satu
set kontrol berupa kriteria tertentu yang dapat menangkap selisih
perbedaan nilai disebabkan musim atau indikator ekonomi dll.
Daripada memodelkan jumlah pelanggan yang diperoleh
sebagai fungsi linier dari pengeluaran pemasaran, Bayesian melangkah jauh
dengan memodelkan potensi kejenuhan saluran yang berbeda. Misalnya, dalam
pemodelan sederhana budget pemasaran 5% dari pendapatan ditargetkan mendapatkan
1000 pelanggan baru dan target ini biasanya selalu sama jarang berubah dan
luput mempertimbangkan faktor lainnya. Padahal channel atau saluran iklan memiliki
perbedaan karakter yang perlu dipertimbangkan diawal sebelum membuat keputusan
budget dan target. Beberapa saluran memiliki kriteria pemirsa yang berbeda pada
musim berbeda, sehingga target tiap saluran pastinya berbeda, hasil diwaktu
promosi tertentu mungkin akan berbeda dengan hasil promosi diwaktu lainnya, dan
promosi kali kedua akan memiliki hasil berbeda dari promosi pertama pada
saluran yang sama.
Ketika berpikir untuk mengoptimasi suatu saluran,
mempertimbangkan tingkat kejenuhan dari pemirsanya sangatlah penting. Dengan
begitu pengiklan tau kapan harus berhenti dan menghasilkan peningkatan kinerja
yang signifikan dalam akuisisi pelanggan dan pengeluaran untuk saluran itu.
Mengetahui kejenuhan setiap saluran sangat penting dalam membuat keputusan
pengeluaran pemasaran di masa depan, Bayesian MMM dapat memasukan kriteria ini
distatistiknya untuk memperoleh gambaran prediksi yang lebih tepat.
Perlu dipahami, pemasaran untuk saluran tertentu
mungkin memiliki efek jangka pendek atau jangka panjang. Ingatkah anda jingle
iklan di TV yang pernah ada 1-20 tahun yang lalu? Ini adalah contoh dampak
jangka panjang yang besar, jika pemirsa dapat terus mengingat suatu iklan dari
beberapa tahun yang lalu. Memasukan kontrol waktu dalam perhitungan menjadi
penting ketika dapat menghasilkan gambaran bahwa suatu saluran memiliki efek
yang ternyata hanya "jangka pendek", sehingga kita bisa berencana
untuk melakukan pemasaran yang lebih sering pada saluran tersebut. Sebaliknya
untuk saluran yang memiliki efek jangka panjang, memasang iklan dalam budget
yang lebih namun hanya dalam satu atau dua kali putaran saja mungkin bisa
menjadi solusi yang tepat.
Gambaran dari pengaruh data jangkauan, anggaran,
waktu dan kriteria kontrol dalam pemasaran adalah seperti tergambar dalam
grafik berikut:
Dengan bantuan pendekatan tersebut maka proses
pemasaran yang komplek dapat dihitung dengan tepat dalam suatu program yang
sengaja diciptakan menggunakan formula Bayesian MMM.
Data akan dimasukan kedalam program yang menggunakan
perhitungan Bayesian MMM. Program kemudian menghasilkan gambaran informasi.
Gambaran informasi atau insights ini dapat divalidasi dan disempurnakan kembali
secara berkelanjutan dengan tes penggunaan langsung. Tes validasi dan
penyempurnaan pada akhirnya akan menghasilkan data baru.
Secara garis besar keuntungan penggunaan Bayesian MMM
dapat dipaparkan menjadi tiga besar manfaat sebagai berikut:
- Menambahkan
unsur pengetahuan manusia berupa data-data pengetahuan lama. Pengetahuan
sebelumnya tentang efektivitas saluran pemasaran dapat berasal dari
berbagai sumber. Salah satu sumber data bisa berupa pengetahuan dari
seorang manajer pemasaran yang telah terakumulasi menjalankan ratusan
marketing campaign, atau pengetahuan mereka tentang perubahan harga produk
pesaing, dll. Ketika manajer pemasaran suatu perusahaan berhenti bekerja
maka data pengetahuan yang dia miliki tidak serta merta ikut berhenti dan
menghilang karena telah dikumpulkan dan diinput kedalam program. Sumber
lain dari pengetahuan sebelumnya bisa menjadi hasil eksperimen lapangan
yang dilakukan dengan hati-hati seperti tes produk, survey, hasil
penjualan, dll. Pendekatan Bayesian memungkinkan pengetahuan sebelumnya
untuk dimasukkan secara elegan ke dalam model dan diukur dengan distribusi
matematika yang sesuai.
- Mengoptimalkan
penggabungan pengetahuan lama dengan data baru. Inti dari pendekatan
Bayesian adalah bagaimana kita dapat terus memperbarui pengetahuan tentang
data. Model tidak lagi akan mengesampingkan pengetahuan manusia; dengan
metode Bayesian, mereka menambah pengetahuan manusia.
- Meningkatkan
signifikansi data. Manfaat lain dari pendekatan Bayesian adalah mengurangi
kesalahan interpretasi data dan informasi. Memang perusahaan perlu membuat
keputusan berbasis data. Namun, hal ini perlu dilakukan dengan catatan
data yang ada dapat memberikan gambaran yang akurat. Semakin banyak data
parameter kontrol yang dimasukan, dan semakin banyak pengetahuan yang
ditambahkan maka gambaran informasi dan prediksi yang dihasilkan pun akan
lebih akurat.
Jadi apakah perusahaan anda telah menggunakan program
atau alat pemasaran berbasis Bayesian Media Mix Modeling?
Komentar
Posting Komentar